Malam 11 Juli kami kawan sejawat merasa sangat penat dari banyaknya pikiran yang seakan memenuhi otak kami yang memaksa kami untuk melepaskan sebagian kepenatan kami kedalam suasana tenang yang bisa merangsang hati dan pikiran untuk merasakan kesenangan, lalu kita sejenak mencari wisata malam yang ada di Bandar Lampung dan kita mempunyai dua pilihan yang pertama yaitu Bukit Sakura dan yang kedua Teropomg Kota. Kami pun berempat Aldi, Albar, Diki dan saya berangkat dengan mengendarai motor kami masing masing, Diki membonceng Aldi dan Saya dibonceng oleh Albar.
Diperjalanan kami sedikit berbincang mau kemana? Nah sembari memikirkan kami mau pergi kemana saya berhenti sejenak di Alfamart untuk membeli sedikit bekal minum karena kita tau minuman atau makanan disana pasti mahal, sebentar menunggu saya membeli minuman kawan sejawat sibuk menelpon kawan kawan mereka agar bisa bergabung bersama kami. Tetapi kelihatannya tidak ada yang tertarik untuk bergabung dengan kami tapi yasudalah mungkin dia sibuk atau memang malas entahlah.
Karena sudah tidak ada lagi yang mau ikut bergabung kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju ke Teropong Kota kata si Diki sambil melihat Google Map di hp androidnya, saya dengan albar pun mengikutinya dari belakang karena dari kami berdua tidak ada yang mengetahui dimana letak Teropong Kota. Hanya dalam hitungan menit kami pun akhirnya sampai di lokasi Teropong Kota, oh iya beberapa meter sebelum kita sampai di Teropong Kota kami sedikit takut karena kami melihat jalan menajak yang cukup terjal ditambah dengan satu tikungan yang kami hawatirkan bisa menikung nyawa kita :).
Kami masuk dilahan parkir yang telah disediakan dengan membayar sebesar Rp.10000/Orang dan kami dikasih kertas karcis yang kemudian kami serahkan kepada mbak mbak yang menunggu pintu masuk Teropong Kota, ternyata setelah kita masuk kita tidak melihat dimana letak teropongnya? entah kami yang tak melihatnya apa kami yang tidak mau bertanya dimana letak teropongnya? tapi yasudahlah niat awal kami kan cuma untuk melepaskan kepenatan jadi ya gak ada masalah dan kami langsung deh menduduki kursi yang telah disediakan oleh pihak Teropong Kota.
Disana kami dari ketinggian bisa melihat lampu kerlap kerlip kota Bandar Lampung dengan sangat luas dan jelas dengan diringi iringan ringan Live Musik yang ada disana, suasana cukup ramai dengan dua sejoli yang sedang minum dan makan bersama ditemani dengan dinginnya malam khas daerah ketinggian. Dari situ saya berfikir oh mungkin yang dinamakan Teropong Kota mungkin karena kita bisa melihat hamparan rumah penduduk kota Bandar Lampung oleh karena itu disebut dengan Teropong Kota.
Disana terlihat banyak warung makanan dan minuman yang tepat berada dibelakang saya dan didepan Albar, setelah kami duduk datanglah dua orang cewek yang kami sebut pelayan menghampiri kami untuk menanyakan "Mau Pesan apa kak ?" Diki pun menjawab "Kopi mbak!" kopi apa? "Ekspreso mbak" nah si mbak mbaknya ketawa sembari mengatakan "Pahit lo kak" dalam hati saya berkata yaudah mbaknya disini aja biar kopi yang pahit ini bisa menjadi manis, yang kami herankan tadikan yang menawarkan menu mbak mbak nah yang mengantar kok cowok? emang kita cowok apaan? tapi sudahlah yang terpenting bukan cowoknya tapi kopinya:).
Kopi datang dan kami senang, harga kopi ekspreso disana Rp.12000 cukup mahal si dengan kualitas kopi yang saya kira itu kopi lampung bisa. Sampai sampai si Aldi menyaut dengan kata "Gak sembarang biji kopi loh yang bisa dibuat ekspreso" tapi yasudahlah kita minum saja secangkir kecil kopi ini kita minumb berempat. Setelah beberapa menit kopi habis kawan kawan berkata "Ayo nyanyi!" saya pun hanya tersenyum memikirkan hal itu.
Akhirnya Aldi ternyata mempunyai nyali yang cukup tinggi saya tidak tau itu karna keinginan sendiri atau karena panas mendengar ejekan Albar dan Diki, Aldi menyanyikan lagu dari Fiersa Besari yang berjudulu Rumah dengan grogi maklumlah "Aldi memang suka gemeter" sahut si Diki. Setelah Aldi selesai membawakan satu buah lagu saya merasa terpancing ingin bernyanyi juga, awalnya saya hanya ingin menyanyikan satu buah lagu saja tetapi karena saya merasa nyaman duduk disana eh keterusan deh sampai saya membawakan lima buah lagu bersama Aldi.
Setelah duduk, ngobrol, mengambil gambar, mengambil video serta menyanyi kami memutuskan untuk segera pulang karena si Albar ada tugas kuliah yang harus diselesaikan malam ini juga. Diperjalanan pulang saya dibonceng oleh aldi katanya dia mau menunjukan kelamnya dunia malam Bandar Lampung ternayta eh ternyata saya melihat satu cewek dengan pakaian ketat menyelimuti tubuh bohainya.
yang membuat saya sedikit prihatin banyak perempuan berhijab masih sibuk nongkrong bersama lelaki, semoga cepat sadar. Bagaimana menurut kalian dengan keadaan ini ? komen dibawah biar mereke pada sadar.